
Dalam unjuk rasa ini, ratusan dari Serikat Buruh Perkebunan Patriotik Indonesia (SARBUPRI) menyuarakan beberapa tuntutan yakni Menolak sistem kerja kontrak, outsourcing, pemagangan, pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak, serta dikriminalisasi aktivis buruh.

Pemberlakuan jaminan sosial bagi buruh, bukan sekedar asuransi sosial, dan kepastian pemberian kompensasi bagi pekerja kontrak setelah masa kerja berakhir.
Salah satu tuntutan paling mendesak adalah pembentukan dewan pengupahan Kabupaten OKI untuk merekomendasikan upah minimum Kabupaten (UMK) dan upah minimum sektor (UMSK).
Koordinator SARBUPRI, Ridwan menjelaskan bahwa tujuan dari demontrasi ini adalah untuk memastikan pemerintah daerah dapat merealisasikan tuntutan-tuntutan tersebut.
Terhadap tuntutan para buruh Wabup Supriyanto mengatakan mendengar masukan dari para buruh. Pemkab katanya membuka ruang diskusi Dengan mengundang perwakilan buruh untuk hadir di Kantor Bupati OKI, Senin mendatang.
“Kami mendengar masukan dan tuntutan dari kawan-kawan buruh, oleh karena kami undang perwakilan rekan sekalian untuk berdiskusi dengan stakeholder terkait,” Ujarnya.
Peringatan May Day di OKI terbilang tertib berkat dukungan pengamanan dari Polres OKI dan Kodim 0402 OKI
Peringatan ini juga dihadiri Kapolres OKI, AKBP Eko Subiyakto, SH., SIK., MH dan Dandim 0402 OKI/OI, Letkol. Inf. Yontri Bhakti, SH., MH turut mengawasi jalannya aksi. Ratusan personel dari polres OKI dan Kodim 0402/OKI-OI dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi. (Red)
