
Ruqhayah, yang menderita atresia ani sejak lahir, akan segera menjalani operasi di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, berkat sentuhan empati dan gerak cepat Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, S.E., M.Si.

Kisah Ruqhayah, yang lahir tanpa lubang anus dan telah kehilangan ibunya, menyentuh hati banyak pihak.
Ia tinggal bersama ayahnya, Rico (27), seorang buruh bangunan, dan neneknya yang mengalami kelumpuhan. Keterbatasan ekonomi sempat menghambat upaya pengobatan Ruqhayah.
Namun, harapan itu kembali menyala ketika Bupati Muchendi mengunjungi kediaman Ruqhayah pada Jumat (26/9/2025).
“Yang terpenting, ananda mendapatkan perawatan medis yang optimal hingga pulih sepenuhnya. Kami akan memantau proses pengobatan, termasuk operasi lanjutan, agar ananda tidak lagi mengalami gangguan kesehatan,” ujar Bupati Muchendi dengan penuh kepedulian.

Kepala Dinas Kesehatan OKI, H. Iwan Setiawan, SKM., M.Kes, memastikan bahwa pendampingan penuh akan diberikan kepada Ruqhayah dan keluarganya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan. Tim pendamping dari Dinkes akan terus memantau kondisi medis dan membantu keperluan administratif keluarga selama proses pengobatan berlangsung,” jelasnya.
Selain bantuan medis, Pemerintah Kabupaten OKI juga memberikan bantuan disabilitas berupa kursi roda anak, sembako, dan perlengkapan tidur. Nenek Ruqhayah juga telah terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Lansia.
Rico, ayah Ruqhayah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.
“Saya tidak tahu harus berkata apa selain terima kasih. Bapak Bupati datang langsung ke rumah kami, dan sekarang anak saya bisa dioperasi. Ini pertolongan yang besar bagi kami,” ungkapnya dengan haru.
Perjalanan Ruqhayah masih panjang, namun dukungan dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi bukti bahwa harapan selalu ada bagi mereka yang membutuhkan. (*/Lisin)












