
Setelah ditemukan adanya bakteri E. coli dalam menu konsumsi di Dapur Makan Bergizi (MBG) Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Satuan Tugas Makan Bergizi (Satgas MBG) OKI bersama Komite Pengawasan Program Gizi (KPPG) Palembang langsung turun tangan melakukan peninjauan dan memberikan arahan perbaikan.

“Program MBG adalah salah satu ikhtiar pemerintah untuk memastikan masyarakat, terutama anak-anak sekolah, mendapatkan makanan bergizi dan aman. Karena itu, standar keamanan pangan tidak bisa ditawar,” tegas Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Palembang, Nurya Hartika.
Fokus Perbaikan: Sarana Produksi, Limbah, dan Higienitas
Dalam kunjungannya, Satgas MBG dan KPPG Palembang memberikan arahan agar pihak pengelola dapur segera melakukan sejumlah pembenahan.
Fokus utama perbaikan meliputi sarana produksi makanan, sistem pembuangan limbah, serta peningkatan kapasitas petugas penjamah makanan melalui pelatihan higienitas dan sanitasi sebelum beroperasi kembali.
Kasatgas MBG OKI, Lubis, SKM., M.Kes, menekankan bahwa pembenahan ini bukan sekadar formalitas.
Pendampingan Teknis dan Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi
Selain itu, pihak dapur MBG Desa Menang Raya akan diberikan pendampingan teknis terkait prosedur produksi pangan, standar sanitasi, serta tata kelola limbah.
Sebagai bentuk pengawasan berkelanjutan, dapur MBG Desa Menang Raya hanya diperbolehkan beroperasi kembali setelah memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi dari pihak berwenang.
“Sertifikat ini menjadi jaminan bahwa dapur sudah memenuhi persyaratan kesehatan, kebersihan, dan kelayakan dalam pengolahan makanan,” jelas Nurya Hartika.
Dengan langkah evaluasi dan pembenahan yang komprehensif, Program MBG diharapkan tetap berjalan dengan kualitas yang lebih baik, sehingga tujuan peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat OKI dapat tercapai secara optimal.
Pemerintah Kabupaten OKI berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan dalam program MBG aman, sehat, dan bergizi. (*/Lisin)











