OKI di Persimpangan: Pembangunan Berkelanjutan vs Tantangan Sosial Mendesak

oleh -168 Dilihat
oleh
Caption: Suasana Rapat Paripurna DPRD OKI dalam pembahasan Raperda RPJMD dan RTRW. Komitmen Pemkab OKI untuk good governance menjadi fokus utama dalam perencanaan pembangunan daerah./newsokegas.com
468x60
Spread the love
News Oke Gas (OKI) – Rapat Paripurna DPRD OKI, Jumat (13/6/2025), menjadi panggung pertarungan antara rencana pembangunan jangka panjang dan realita permasalahan sosial yang mendesak.

Dua raperda strategis dibahas, namun bayang-bayang isu krusial lainnya turut mewarnai jalannya rapat.

banner 336x280

Langkah Maju: RPJMD dan RTRW 2025-2045

Wakil Bupati OKI, Supriyanto, S.H., menegaskan komitmen Pemkab OKI terhadap good governance.

Dua raperda yang diajukan, yaitu Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2025-2045, diharapkan menjadi

“grand design pembangunan Kabupaten OKI,” tegas Supriyanto.

Caption: Mengawasi pembangunan OKI. Rapat Paripurna DPRD OKI berlangsung khidmat, membahas rencana pembangunan untuk kemajuan Kabupaten Ogan Komering Ilir./newsokegas.com

Ia berharap DPRD memberikan masukan konstruktif untuk penyempurnaan kedua raperda ini.

Ancaman di Balik Kilau Hiburan Malam: Wabah HIV/AIDS dan Peredaran Narkoba

Namun, di balik rencana pembangunan yang ambisius, Ketua DPRD OKI, Farid Hadi Sasongko, Amd.GZ., mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait maraknya tempat hiburan malam yang diduga menjadi pusat penyebaran HIV/AIDS dan peredaran narkoba.

Mengutip pemaparan dr. Gede di Rapat Paripurna XXI, Farid menyatakan, “Ini menjadi pokok pikiran kita bersama dan harus segera ditindaklanjuti. Ini menyangkut kesehatan dan keamanan masyarakat secara langsung.”

Ia mendesak tindakan tegas untuk menertibkan tempat-tempat hiburan malam yang melanggar aturan.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah daerah, tetapi seluruh elemen harus terlibat,” tegas Farid.

Konflik Manusia-Gajah: Bencana di Air Sugihan Meminta Solusi Segera

Isu lain yang tak kalah penting adalah konflik antara manusia dan gajah di Kecamatan Air Sugihan.

Baca Juga :  Unggul Dalam Pelayanan, Polres OKI Sabet Penghargaan Pelayanan Prima Tingkat Nasional

Anggota DPRD OKI Fraksi PAN, Budiman, mendesak langkah konkret dari pemerintah dan Sinarmas Group. Upaya sebelumnya dinilai kurang efektif.

Budiman mengusulkan hibah 200 hektar lahan konsesi Sinarmas untuk zona pakan gajah.

“Kalau hanya diusir, dipagari tanpa solusi pakan, itu bukan penyelesaian. Kita butuh ketegasan bersama: dari pemda, DPRD, provinsi sampai pusat,” tegas Budiman.

Ia menekankan bahwa konflik ini terjadi karena habitat gajah semakin sempit.

Caption: Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berlangsung dengan dihadiri oleh seluruh anggota dewan. Agenda rapat membahas berbagai isu penting pembangunan daerah./newsokegas.com

“Satu ekor gajah makan hampir dua ton sehari, dan jumlah mereka lebih dari 100 ekor. Tidak mungkin dipindahkan,” tambahnya.

Wakil Bupati Supriyanto merespon positif usulan tersebut dan berkomitmen untuk berkoordinasi dengan pihak perusahaan, pemerintah provinsi, dan Kementerian terkait untuk mencari solusi terbaik.

“Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas,” ujarnya.

Rapat Paripurna DPRD OKI menyoroti dilema antara pembangunan berkelanjutan dan penanganan masalah sosial yang mendesak.

Kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini, memastikan pembangunan berkelanjutan tanpa mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. (Lisin)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.