
Acara ini menghadirkan pembicara terkemuka yang membahas peran krusial jurnalis di era digital yang penuh dinamika.

Ketiga pembicara kunci tersebut adalah Dr. Asep Setiawan, M.A. (anggota Dewan Pers), Ir. Herry Budiman (Plt. Ketum/Sekjen SWI), dan Imam Suwandi, S.Sos., M.I.Kom. (Kepala Bidang Diklat dan Litbang SWI).

Dr. Asep Setiawan, yang juga Kaprodi di Universitas Muhammadiyah Jakarta, menegaskan posisi wartawan sebagai profesi terhormat yang dilindungi hukum.
“Wartawan adalah pelaku kegiatan jurnalistik yang terstruktur, sebuah profesi mulia dan dilindungi undang-undang,” ujarnya.
Ia menolak anggapan bahwa wartawan sekadar pengangguran atau pengganggu pemerintah.
Mengacu pada pengalamannya di acara World Press Freedom, ia menegaskan, “Seringkali wartawan disebut ‘nyamuk pengganggu,’ namun kita bukan sekadar pengganggu, melainkan menjalankan tugas vital sebagai kontrol sosial.”

“Webinar ini merupakan langkah penting, dan kami berencana menggelar dua webinar serupa setiap bulan dengan tema berbeda, melibatkan berbagai bidang di SWI untuk meningkatkan komunikasi dan pengetahuan,” jelasnya.
Imam Suwandi, yang juga dosen di Universitas Terbuka, menyatakan harapannya agar SWI Learning Center menjadi pusat peningkatan kapasitas jurnalistik bagi anggota SWI dan masyarakat luas.

“SWI Learning Center bertujuan meningkatkan keterampilan anggota dan merekrut calon kontributor/jurnalis baru,” tuturnya.
Webinar yang dimoderatori Ali Nasrullah Ramadhan (Wakil Ketua SWI/Pimpinan JW Group) dihadiri oleh jajaran DPP SWI, DPD SWI, DPW SWI dari berbagai daerah, serta perwakilan komunitas pers dan masyarakat umum. (*/Red/Ims)
