
Bupati OKI, H. Muchendi Mahyudin, berkomitmen untuk membuka peluang kerja seluas-luasnya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Tantangan Pengangguran di OKI
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) OKI, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2024 mencapai 3,32 persen atau sekitar 14.325 orang (8.339 laki-laki dan 5.986 perempuan). Angka ini cukup signifikan mengingat 70,72 persen dari total penduduk OKI (786.703 jiwa) berada dalam usia kerja (15–64 tahun), yaitu sebanyak 556.166 orang.

“Setiap tahun, angka pengangguran di OKI cenderung stabil di kisaran 3 persen, dengan sebagian besar berasal dari rentang usia 17 hingga 40 tahun,” ungkap Muchendi saat berbicara di forum Ikatan Mahasiswa OKI (IMOKI).
Pembentukan Forum HRD: Strategi Serap Tenaga Kerja Lokal
Sebagai langkah konkret, Pemkab OKI membentuk Forum HRD (Human Resources Development) yang melibatkan 114 perusahaan. Forum ini bertujuan menjalin komunikasi dan sinergi antar perusahaan agar lebih mengutamakan tenaga kerja lokal.

“Forum HRD ini dibentuk pada 26 Mei 2025 lalu, dengan tujuan menjalin komunikasi dan sinergi antar perusahaan, agar dapat mengutamakan tenaga kerja lokal,” jelas Muchendi saat mengukuhkan Forum HRD OKI pada Jum’at, (19/9/2025).
Muchendi menyoroti bahwa selama ini banyak perusahaan cenderung merekrut pekerja dari luar daerah. Dengan adanya forum HRD, diharapkan perusahaan di OKI dapat memberikan prioritas rekrutmen kepada warga lokal.
“Kami ingin perusahaan di OKI dapat merekrut mulai dari tenaga buruh hingga manajer dari warga sekitar,” tegasnya.
Untuk memperluas kesempatan kerja, forum HRD akan dilibatkan dalam kegiatan Job Fair yang akan digelar bersamaan dengan HUT OKI pada Oktober mendatang.
Sejumlah perusahaan telah menandatangani kesepahaman penyerapan tenaga kerja lokal dengan Pemkab OKI dan menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Ada 114 perusahaan yang telah bergabung dalam Forum HRD OKI, termasuk 70 perusahaan yang baru saja dikukuhkan kepengurusannya. Job fair nanti akan menjadi momentum besar untuk membuka akses kerja bagi masyarakat,” ujar Muchendi.
Muchendi mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, mengingat kesempatan kerja yang ditawarkan terbuka lebar bagi berbagai jenjang pendidikan dan latar belakang.
“Kami mengimbau seluruh pencari kerja untuk memanfaatkan bursa kerja ini sebaik-baiknya dalam rangka mendapatkan pekerjaan, membangun jaringan, serta memahami kebutuhan dunia kerja saat ini,” tegasnya.

Selain itu, Pemkab OKI juga terus mengembangkan program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini, sudah ada 48 peserta yang mengikuti pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Jepang selama 23 hari untuk persiapan tenaga kerja ke luar negeri.
“Kami ingin masyarakat OKI punya daya saing, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri,” ujar Muchendi.
Harapan untuk Masa Depan OKI
Dengan berbagai program dan kolaborasi ini, Pemerintah Kabupaten OKI berharap dapat menurunkan angka pengangguran secara signifikan dan mendorong pemerataan kesempatan kerja bagi seluruh lapisan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga OKI. (*/Lisin)















