
Acara santunan kepada 100 anak yatim piatu tersebut diwarnai oleh pesan inspiratif dan harapan akan kelancaran ibadah haji tahun depan.

Dr. Marwan Miyajan, Penyelenggara Ibadah Haji dari Mekkah, didampingi penerjemah H. Nawawi dan Gus Abdul Azis dari Garut, Jawa Barat, turut hadir memberikan dukungan moral dan spiritual. Kehadiran mereka memberikan dimensi internasional pada acara yang dipimpin Gus Nur Rohman dan Gus Ragil ini.
Gus Abdul Azis, yang mengaku sebagai cucu Mamak Ciwedus dari Garut, menekankan pentingnya doa anak yatim.

“Anak yatim piatu adalah juru doa kita,” ujarnya.
“Alhamdulillah, saya merasakan keberkahan hidup berkat doa mereka. Kita semua membutuhkan banyak doa dan sedekah.”
Lebih lanjut, Gus Azis mengungkapkan tujuan kedatangannya bersama Dr. Marwan.
Ia menyoroti kendala yang dihadapi jamaah haji tahun ini.

“Tahun ini, jamaah furoda banyak yang kesulitan mendapatkan visa, belum lagi masalah manajemen jamaah yang terkadang terpisah nomor urutnya meskipun satu rombongan,” tambahnya.
Gus Nur Rohman menjelaskan maksud kedatangan tamu kehormatan tersebut.
“Dr. Marwan dan Gus Abdul Azis bermaksud bersilaturahmi dengan jamaah Majelis Gubah Rasulullah dan turut berpartisipasi dalam acara santunan yatim piatu ini,” ungkap Kyai Nur Rohman.
Acara santunan ini bukan hanya sekadar kegiatan amal, tetapi juga menjadi simbol kuatnya persaudaraan antar umat dan harapan akan masa depan yang lebih baik, diperkuat dengan partisipasi aktif dari tokoh agama internasional. (*/Red)
